Pelopornya adalah Hj. Imi (alm). "Ibu saya memulai usaha ini sejak tahun 80-an," jelas putri Hj. Imi, Nooryanie (40 th). Wanita yang akrab disapa Ibu Nur itu, menyebutkan bahwa sang ibu memulai usahanya dengan berjualan kupat tahu, getuk, kroket, dan aneka jajanan ringan lainnya. Lalu sejak 1980 itulah Hj. Imi meluaskan usaha ke ikan bakar. Antara lain, ikan mas, mujaer, nila, dan gurame.
Seiring waktu, akhirnya Ibu Nur hanya menjual dua jenis ikan saja, ikan gurame dan ikan mas. "Biar lebih mudah menyediakan bahan segarnya," imbuhnya.
Ikan yang dibakar memang fresh from
balong yang ada di samping rumah makan. Anda bisa pilih yang ukuran sedang atau yang besar. Untuk 1 kilogram gurame dihargai Rp 35 ribu. Sedangkan ikan mas lebih murah, cukup Rp 12.500 per kilogram. Umumnya dihidangkan dengan nasi hangat, lalap daun singkong, dan tiga jenis sambal, yaitu sambal uleg, sambal kecap, dan sambal kacang.
Lalap daun singkong konon juga jadi favorit. Selain masih segar, rasanya juga manis. "Memang dibubuhkan sedikit gula," jelasnya.
Sambal kacangnya juga istimewa, karena dicampur jahe, kencur, dan honje. Rasanya segar dan unik. Cocok juga untuk cocolan ikan bakar.
Selain ikan bakar, ia juga menyediakan ayam goreng/bakar, mendoan, karedok dan tumis kangkung. Namun yang sering dipesan adalah ikan gurame dan ikan mas bakar. Di salah satu bagian dinding, terpajang belasan foto orang terkenal di tanah Parahyangan seperti Aom Kusman, trio Acil, Jaka dan Sam Bimbo hingga mantan gubernur Jawa Barat, Bapak Nuriana. Anda bisa berkunjung ke sini setiap hari sejak pukul 9 pagi hingga 9 malam.
www.sedap-sekejap.com